A.
Latar
Belakang
Alhamdulillah hi robbil alamin puji syukur atas
segala rahmat yang diberikan Allah SWT. Sholawat serta salam semoga selalu kita
panjat kan kepada Nabi Muhammad SAW.
Ada banyak sahabat nabi yang patut kita ketahui guna
memberikan kita salah satu sosok dalam benak kita dengan harapan agar kita bisa
meniru perilaku tingkah laku para sahabat serta bisa mengamalkan segala amalan
sunnah yang dilakukan mereka.
Salah satu tokoh sahabat yang akan diperkenalkan
disini adalah Anas bin Malik. Sahabat ini adalah sahabat Rasul serta tokoh yang
diasuh rosul kurang lebih 9 tahun adapun kenapa dalam hal ini Anas bin Malik
yang di bahas karena disesuaikan dengan
tugas halaqoh penulis demi terciptanya pembelajaran yang mandiri.
B.
Biografi
Anas Bin Malik
1.
Lahir
beliau
Ketika Rasul datang ke Madinah, Anas berumur 10 tahun, dan
ketika beliau wafat Anas berumur 20 tahun. Jadi Anas lahir 10 tahun sebelum
tahun hijriyah atau bertepatan dengan tahun 612 Masehi. Ibunya juga
seorang yang pandai dan telah masuk Islam, sehingga Anas pun dari kecil telah
memeluk agama Islam.
2.
Nasab
Beliau
Ia adalah pambantu Rasulullah n seorang yang banyak
meriwayatkan hadits darinya. Ibunya adalah Ummu Sulaim Malikah binti Milhan bin
Kholid bin Zaid bin Harom, istri Abi Tholhah Zaid bin Sahl Al Ansori. Ketika
nabi saw datang ke Madinah, Anas berumur 10 tahun. Dan ketika itu juga, ibunya
datang kepada nabi saw dan berkata kepadanya: "Ini adalah Anas anak yang
pandai yang akan menjadi pembantumu". Maka nabi pun menerimanya.
3.
Keilmuan
dan Periwayatan Hadits
Ia adalah seorang Mufti, Qori, Muhaddits, Perowi Islam. Dia
mendapatkan banyak ilmu dari Rasulullah n , Abu Bakar, Umar, Usman, Mu'ad,
Usaid Al Hudair, Abi Tholhah, Ibunya sendiri Ummu Sulaim putri Milhan, Bibinya
Ummu Haram dan suaminya Ubadah bin Shamit, Abu Dzar, Malik bin Sha'sha'ah, Abi
Hurairah, Fatimah dan masih banyak lainnya.
Darinya juga banyak mencetak orang-orang penting,
diantaranya adalah Al Hasan, Ibnu Sirin, Asy Sya'bi, Abu Kilabah, Makhul, Umar
bin Abdul Aziz, Tsabit Al Banani, Bakar bin Abdillah Al Mazani, Az Zuhri,
Qotadah, Ibnul Munkadir, Ishak bin Abdillah bin Abi Tholhah, Abdul Aziz bin
Shuhaib, Syuaib bin Al Habhab, Amru bin Amir al Kufi, Sulaiman At Taimi, Hamid
At Thowil, Yahya bin Sa'id Al Ansori, Katsir bin Salim, Isa bin Thohman dan
Umar bin Syakir.
Dan para sahabat beliau yang tsiqoh lebih dari 150 orang,
sedang yang lemah sekitar 190 sahabat. Selebihnya adalah orang – orang yang
tidak tsiqoh bahkan hadits dari mereka secara global dibuang. Seperti : Ibrahim
bin Hadbah, Dinar bin Abu Makis, Khorrosy bin Abdillah, Musa At Tahwil. Mereka
hidup setelah 200 tahun, mereka tidak dianggap.
Anas menemani Nabi saw dengan sempurna. Ia benar-benar
sempurna dalam bermulazamah kepada beliau sejak beliau hijrah, sampai
meninggal. Dia juga banyak mengikuti peperangan bersama beliau, juga berbaiat
di bawah pohon (Bai'at Ridwan).
Anas jika berbicara tentang hadits Rasulullah n , maka
setelah selasai ia mengatakan "Sebagaimana yang dikatakan Rasulullah n
"
Musnad Anas sebanyak 2.286, yang disepakati Bukhari dan
Muslim sebanyak 180 hadits, dan yang hanya dalam riwayat Bukhari 80 hadits dan
Muslim 90 hadits.
4.
Penjaga
Rahasia Rasulullah saw.
Suatu hari Anas melayani Rasulullah saw.
sampai selesai, kemudian dia berkata: " Nabi sedang tidur
siang", kemudian dia pergi dan didapatinya anak-anak pada bermain.
Kemudian ia berdiri dan melihat permainan mereka. Tiba-tiba nabi datang, dan
memberi salam kepada mereka. Terus memanggil Anas dan mengutusnya untuk suatu
urusan. Sepertinya ini adalah perintah rahasia, hingga dia mendatangi ibunya
dengan pelan. Ibunya bertanya "Ada apa denganmu"? Anas
menjawab, "Nabi mengutusku untuk suatu urusan. Ibunya bertanya lagi,
"Urusan apa itu?" Anas menjawab, "Ini adalah rahasia nabi".
Maka ibunya berkata, " Jagalah rahasia Rasulullah saw. Maka Anas tidak
menceritakan kepada siapapun.
Akhlah Rasulullah saw. terhadap Anas.
Pada suatu hari Rasulullah n mengutus anas untuk suatu
hajat, kemudian dia berkata, Demi Allah saya tidak akan pergi! Dalam hatiku aku
akan pergi kalau nabi menyuruhku. Kemudian dia pergi dan melintasi anak-anak
yang sedang bermain di pasar. Maka tiba-tiba Rasulullah n memegang tengkuknya
dari belakang. Kemudian dia melihat kepada beliau, ternyata beliau tersenyum
dan berkata, "Wahai Unais, pergilah sesuai apa yang aku perintahkan! Maka
anas menjawab : Baik Rasulullah n saya akan pergi. Anas berkata " Demi
Allah saya telah menjadi pembantu beliau selama 9 tahun, saya tidak mendapatkan
beliau komentar apa yang aku kerjakan" Kenapa kamu berbuat sepert ini dan
begini? Atau sesuatu yang aku tinggalkan, " Kenapa kamu tidak
berbuat seperti ini?"
Anas telah menjadi pembantu Rasulullah saw.
bertahun-tahun tapi beliau tidak pernah mencelanya sama sekali, tidak
pernah memukul, tidak pernah menghardik, tidak pernah bermuka masam, tidak
pernah menyuruhnya dan dia malas kemudian Rasulullah n mencelanya. Maka jika
salah satu keluarganya mencelanya, beliau berkata, " Biarkanlah apa yang
dia kerjakan!"
Tsabit bertanya kepada Anas "Apakah tanganmu pernah
bersentuhan dengan telapak tangan Rasulullah saw? Ia menjawab, Ya, pernah. Ia
mengulurkannya padaku, dan aku menyambutnya.
5.
Kata
mutiara
لايتقي (
الله ) عبد حتى يخزن من لسانه
"Seorang hamba tidak dikatakan betakwa kepada Allah,
sampai dia bisa menjaga lisannya"
Ibadah beliau
Abu Hurairah berkata, : "Saya tidak pernah melihat
seorang sahabatpun yang mirip dengan sholatnya Rasulullah saw selain daripada
ibnu Ummu Sulaim (Anas bin Malik ). Ibnu Sirin berkata, "Anas adalah
sahabat yang sholatnya paling bagus, baik di rumah maupun pada waktu
safar."
Tsumamah berkata, "Anas sholat sampai kedua kakinya
bengkak mengeluarkan darah, karena sholatnya sangat panjang. Semoga Allah
meridhoinya.
Anas berkata, : "Ambillah (Al Qur'an dan As Sunnah)
dariku, karena saya mengambilnya langsung dari Rasulullah saw, dan Rasulullah n
dari Allah swt. Kamu tidak akan mendapatkan kabar yang lebih kuat, kecuali
dariku"
Anas juga tahu benar ibadah Rasulullah saw. Dan tidak ada
satu malampun dia melihat Rasulullah kecuali beliau menangis.
Al Hariri berkata: Anas mulai ihram dari Dzat Iraq, saya
tidak mendengar sesuatupun darinya kecuali dzikir kepada Allah, sampai dia
tahalul. Kemudian ia berkata padaku "Wahai keponakanku (ibn akhi)
beginilah ihram."
Pada hari Jum'at, Anas menemui Sholih bin Ibrahim yang
sedang berbincang-bincang di salah satu rumah istri nabi, lalu dia berkata
"Mah" Ketika selesai sholat, dia berkata, : "Saya benar-benar
takut kalau-kalau sholat Jum'atku batal, gara-gara perkataanku pada kalian
"Mah".
6.
Rasa takut
beliau
Ketika Az Zuhri masuk ke rumah Anas di Dimsiq (Irak), dia
melihat Anas menangis. Kemudian ditanya, "Apa yang menyebabkan engkau
menangis? Dia menjawab, "Saya tidak tahu apapun kecuali apa yang telah
dilakukan oleh Rasulullah n dan para sahabatnya tentang masalah shalat. Dalam
masalah sholat ini telah dihilangkan ( diakhirkan dari waktunya ). Pada masa
itu ( Bani Umayyah ) masalah sholat diakhirkan, kecuali pada masa Umar bin
Abdul Aziz.
Jihad beliau
Anas mulai ikut berjihad mulai dari kecil. Dikatakan kepada
Anas: Apakah engkau menyaksikan perang Badar? Ia menjawab " Laa umma
laka! Kemanakah saya kalau sampai tidak hadir."
Muhammad bin Abdullah berkata " Anas keluar bersama
Rsulullah ketika terjadi perang Badar, ia adalah seorang anak yang membantu
Rasulullah.
Musa mengabarkan bahwa Anas mengikuti peperangan sebanyak
delapan kali.
7.
Karamah
Anas
Ibnu Abi Dunya berkata "Ketika Tsabit sedang bersama
Anas, tiba-tiba datang Qohromanah dan berkata, "Wahai Abu Hamzah, talah
datang musim kemarau, sehingga tanah kami kering" Kemudian Anas langsung
berdiri dan mengambil air wudhu, lalu keluar menuju tanah tadi dan
melakukan sholat sebanyak dua rakaat. Setelah itu dia berdo'a. Maka tiba-tiba
awan mendung dan turunlah hujan, sampai airnya meluap. Ketika hujan reda, Anas
memanggil sebagian keluarganya dan berkata " Lihatlah langit itu".
Maka setelah itu tanahnya menjadi subur.
8.
Menjadi
Amir
Abu Bakar dan Umar telah mengangkat Anas sebagai amir
di Bahrain, keduanya pun berterima kasih kepadanya.
Setelah dari Rasulullah saw, Anas pergi ke Basrah. Di sana
dia sampai mengalami empat masa, dan mendapatkan perlakuan yang kasar ketika
masa Hajjaj dikarenakan fitnah dari Ibnu Asy'ats. Hajjaj mengira bahwa Anas
ikut campur dalam masalahnya kemudian dia berfatwa mengenai hal tersebut.
Hingga Hajjaj menunjukan lehernya dan berkata, " Nih… lehernya
Hajaj!" Kemudian Anas mengadu pada Abdul Malik. Maka ketika Abdul Malik
mendapat laporan seperti itu dia langsung mengancam Hajjaj, sehingga dia merasa
takut dan berbuat baik sama Anas.
Anas pernah menjadi utusan Abdul Malik pada masa
kepemerintahannya, sekitar tahun 92. Dia membangun semua kota Dimsiq. Ketika
Anas bergegas menuju masjid Dimsiq, Makhul bertanya padanya, "Apakah wajib
berwudlu ketika selesai mengurus jenazah? Beliau menjawab "Tidak usah
wudlu"
Ketika Anas menghadap Walid, dia bertanya, "Apa yang
telah engkau dengar dari Rasul perihal hari kiamat? Anas menjawab, "Saya
mendengar Rasulullah n bersabda "Kalian dan hari kiamat seperti dua ini
–jari telunjuk dan jari tengah-"
9.
Harapan
Anas
Anas adalah pemilik sandal dan kantong kulit Rasulullah saw.
Anas berkata, : Aku sangat mendambakan akan bertemu dengan Rasulullah saw dan
berkata " Wahai Rasulullah saw aku adalah pembantu kecilmu"
10.
Wafatnya
beliau
Dikatakan kepada Anas, "Engkau adalah sahabat
Rasulullah n yang paling terakhir yang masih hidup." Anas menjawab, Kaum
Arab masih tersisa, adapun dari sahabat beliau, maka saya adalah orang yang
paling akhir yang masih hidup. Ketika Anas sakit, ditawarkan kepadanya agar
didatangkan seorang dokter, tapi Anas malah menjawab " Seorang dokter
menyakitiku" dan dia memohon agar dia ditalkin 'Laa ilaha illallh, karena
dia (Malaikat) telah datang. Dia senantiasa mengatakannya, sampai Malaikat
pencabut nyawa mencabut nyawanya. Di sisi dia ada tongkat kecil punya
Rasulullah saw. yang kemudian dikubur bersamanya.
Ketika Anas wafat, beliau berumur 107 tahun. Berkata Waqidi
dan lainnya" Anas adalah sahabat di Basrah yang paling terakhir
wafatnya." Para ahli sejarah selisih dalam menentukan kematian beliau, ada
yang mengatakan wafat pada tahun 90, 91, 92 dan ada pula yang mengatakan tahun
93, dan inilah yang mashur menurut jumhur. Imam Ahmad berkata : Anas bin Malik
dan Jabir bin Zaid wafat bersamaan pada hari Jum'at, tahun 93.
Qotadah berkata : Ketika Anas wafat, Muariq al 'Ajli
berkata, Hari ini telah pergi / hilang setengah dari pada ilmu. Dia ditanya,
kenapa bisa demikian wahai Abu Mu'tamar? Ia menjawab : Jika ada orang-orang
pengikut hawa nafsu menyelisihi kita hadits dari Rasulullah n kita katakan pada
mereka : "Mari kita kembalikan pada orang yang mendengar (Anas)
darinya (Rasul)."
Wallahu a'lam bishowab
Refrensi :
Al Bidayah Wan Nihayah, Ibnu Katsir,
Maktabah Ash Shofa, cet 1, 1423 H – 2003 M.
Siyar A'lam An Nubala, Imam Adz
Dzahabi, Darul Fikr, cet 1, 1417 H – 1997 M.
Hayah Ash Shohabah, Muhamad Yusuf Al
Kandahlawi, Darul Qolam, cet 1, 1406 H – 1987 M.
Al Ishobah, Ibnu Hajar Al Asqolani
Zadul Ma'ad, Ibnu Qoyyim Al
Jauziyah, Muasasah Ar Risalah, cet 3, 1421 H – 2000 M.